Terompet - Karya WS.Rendra
Terompet
Karya: W.S. Rendra
Terompet
dilengkingkan napas nestapa
Bagai
pekik elang tua
Bau pandan di sepi malam
Duri-durinya
menyuruk di daging.
Amboi
amir darah dari daging!
Nestapa!
Maha
duka!
Didambakannya
dahlia dua tangkai,
Emas
fajar yang pertama.
Nestapa!
Maha duka!
Buyar
napas isi rasa
Lepas
lewat kerongkongan tembaga.
Terompet
dilengkingkan napas nestapa.
Arwah
leluhur mencekik malam dena
(Empat Kumpulan Sajak, 1978:117)
Secara
keseluruhan, pencitraan yang ada dalam puisi di atas nmenggambarkan suasana
yang duka, sepi, dan sedih. Penggunaan citra dalam puisi tersebut ingin
menonjolkan dan memberikan suasana yang menggambarkan kepadihan dan kesedihan.
Dan hal ini sesuai dengan salah satu fungsi adanya imaji adalah ingin
memberikan suasana tertentu kepada pembaca.
Komentar
Posting Komentar