Perjalanan Sang Pengarung Mimpi

 Malam Menyebalkan


     Angin malam berhembus, seorang gadis duduk di ambang jendela . Ia tarik nafas dalam-dalam, seolah membuang hati yg kesal . Entah apa yg ia pikirkan, tak ada gambaran yg jelas tentang apa ia pikirkan . Perlahan ia bangkit dari duduknya, kemudian ia menutup jendela kamarnya. Kebetulan pada malam itu terjadi bulan purnama, sehingga sinar sang purnama masuk ke kamar gadis itu melalui ventilasi kamarnya .
          Ia membaringkan diri diatas kasur kamarnya yg tipis, air matanya kemudian menetes membasahi pipinya . Ia berkata dalam hatinya, "Hari ini sudah banyak hal yang telah aku lewati, baik yg hal yg menyenangkan maupun hal yg menyebalkan. Akan tetapi, banyak hal yg tidak menyenangkan .". Ucapnya sambil memandangi langit langit kamarnya .
          Hari ini aku tak begitu semangat, kenapa?? karena badan ku kurang fit, mungkin juga karena nilai ku yg mengenaskan karena remidi berterbaran dimana mana. Atau mungkin juga karena aku mengetahui orang yg aku sukai jadian dengan orang yg berbanding terbalik denganku . Ya ALLAH semoga itu tidak terjadi, aku akan sangat terluka karena hal itu . Aku berpikir kalau aku sangat terluka,kamu yg membuatku seperti ini . Kau membuatku sakit hati.Kamulah orang yg membuatku merasa yakin dan kuat untuk menimba ilmu di MAN Taruna Jaya .
           Kilas balik, awal aku bertemu dengannya ketika masa orientasi siswa (MOS) . Ketika itu aku sedang keluar kelas karena mau minta tanda tangan  kakak kakak pengurus OSIS,pertama kailinya aku bertemu dengannya .Pada saat itu ia sedang sendirian di parkiran sepeda motor . Dalam hatiku, aku merasa ada sesuatu yg aneh dengan hati ku saat itu . Aku tak begitu perduli tentang  perasaanku saat itu.
          Aku mengetahui, namanya ketika aku dapat tantangan dari kakak OSIS untuk mengetahui namanya dan tempat tinggalnya kemudian sebagai bukti harus ada tanda tangannya ditanganku. Aku bersama temanku menghampiri dia . Sebelum aku bertanya dengannya aku sangat deg degan sekali,lalu aku memberanikan diri untuk tanya siapa namanya . Ia memberikan clue namanya yaitu berinisial I . Spontan saja aku menjawab kalau namanya Indra terus memberi tahu alamatnya . Ternyata Alamat Kak Indra ada di Tasikmalaya  . Jauh sekali dengan sekolahku, bahkan aku tak tahu arahnya kemana . Setelah  itu dia memberikan tanda tangannya pada tanganku, sebelumnya ia meminta maaf padaku karena mencoreti tanganku . Aku tersentuh dengan kata katanya padaku,sangat sopan sekali . Semenjak saat itu aku mulai tertarik dengannya .
           Ke masa kini, sekali lagi air mataku menetes membasahi pipiku . Aku tak tahu bagaimana menghentikan air mata ini . Kamu yang tak tahu tentang diriku  . Kamu yg tak tahu apa apa tentang ku . Bagaimana aku bisa mengungkapkan isi hatiku padamu . Kapan kamu mengerti ketika aku merindukanmu . Aku sakit ketika aku tahu kamu sedang bersama gadis itu . Cintaku mungkin lebih besar dari gadis itu, bukan dia tetapi  aku . Mestinya kau sadari itu. Sakit, sakit sekali rasanya bahkan lebih sakit dari ribuan pedang mencabik cabik jantungku . 

           BERSAMBUNG


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Sang Pengarung Mimpi